Selai dan Dodol Nanas, Produk Olahan Gapoktan Punya Nilai Ekonomi Tinggi

Bengkulu Ι Harianmediator.com — Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Ir. Yenita Saiful, M. Si, bersama Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan, Andriko Noto Susanto mengungjungi  Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) Bhakti Bersama, Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Dijelaskan yenita, Kunjungan tersebut dalam rangka untuk melihat langsung produk olahan makanan Selai dan dodol yang bahan bakunya menggunakan buah nanas. Selain itu, kunjungan kerja tidak hanya melihat program yang dijalankan, tetapi melakukan pertemuan kelompok, agar anggota bersemangat, termotivasi dan lebih berdaya lagi.

banner 728x250

Yenita berharap produk olahan yang di pelopori oleh Gapoktan  tersebut untuk  terus dikembangkan, baik budidaya, pengolahan sampai dengan pemasarannya.

“Untuk pemasarannya coba pasarkan secara online, dan itu bisa dilakukan, karena sekarang eranya serba internet,” ujar Yenita.

Lanjut Yenita, pihaknya sangat berterima kasih kepada BKP Kementan yang telah menempatkan program tersebut di Bengkulu Utara.

“Kami dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa selalu mensupport kalian. Jadi, kalau ada permasalahan dan kesulitan, sampaikan kepada petugas kami dilapangan,” tutur Yenita.

Ketua Seksi Pengembangan Usaha, Gapoktan Bhakti Bersama Warsi mengatakan, Primadona produk kami adalah buah Nanas kami olah menjadi produk makanan seperti Selai dan dodol.

“Produk ini akan terus kami kembangkan, baik budidaya, pengolahan maupun pemasarannya,” ujar Warsi Ketua Seksi Pengembangan Usaha, Gapoktan Bhakti Bersama ketika ditemui.

Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto menjelaskan, Saya senang para petani disini dapat mengoptimalkan pangan lokal yang ada.

“Kalau ini dikelola dan terus dikembangkan, ini akan menjadi usaha bisnis pangan lokal yang menjanjikan,” ujar Andriko.

Menurut Andriko, upaya pengembangan pangan lokal melalui produk olahan, sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Mulai saat ini coba usahakan pemasarannya secara online, sehingga produknya tidak hanya dikenal di daerah, tapi sampai ke Bengkulu, bahkan se Indonesia. Jadi, saat ini pemasaran paling efektif melalui online. Ini yang harus digarap,” ujar Andriko.

Kalau pasar sudah luas, tambah Andriko, permintaan akan semakin banyak, sehingga usaha mulai dari budidaya, pengolahan dan pemasaran akan semakin berkembang.

“Kalau sudah demikian, Desa ini pun akan dikenal dengan Desa nanas. Dampaknya, masyarakat disini akan meningkat pendapatan dan kesejahteraannya. Inilah yang kami harapkan,” ujar Andriko.

Selain nanas yang diolah menjadi selai dan dodol, produk gapoktan lainnya adalah keripik pisang dan singkong. Namun Nanas punya keunggulan tersendiri.

“Nanas kami ini berbeda dengan nanas dari daerah lain. Ukuran besarnya bisa aja sama, tetapi rasanya lebih segar dan manis,” ujar Maryono pendamping budidaya.(ja)

banner 728x250