Jeritan Simiskin Kala Pemerintah Ambil Kebijakan

DAERAH3399 Dilihat

Bengkulu Selatan | Harianmediator.com – Kami di suruh diam di rumah, kami ikuti. Untuk membatasi ataupun memutus penyebaran virus CORONA yang mewabah. Kami di anjurkan untuk bekerja di rumah saja, Anak anak kamipun di liburkan sekolahnya dan di gantikan dengan metode pembelajaran jarak jauh. Itupun kami ikuti karena kepatuhan kami sebagai warga negara atas himbauan pemimpin kami.

Tapi pernahkan Bapak Bapak pikirkan tentang kondisi kami, terutamanya kami masyarakat miskim warga Bapak yang penghasilannya tidak menentu.

banner 728x250

Mungkin Bapak Bapak yang mendapatkan fasilitas dan gaji dari negara tidak akan menjadi masalah, yang kebutuhan dapur, sumur dan kasurnya di tanggung negara, kalau panik sedikit saja langsung memborong kebutuhan sembako setinggi bukit.

Sementara kami masyarakat miskim jangankan untuk memborong sembako untuk memenuhi makan dan kebutuhan keluarga sehari-hari aja kesulitan.

Bagaimana dengan saudara kami yang lain yang anaknya mungkin saja 3, 4 atau 5 yang bersekolah yang harus mempunyai hp ataupun laptop untuk menunjang proses pembelajaran tersebut. Yang hanya punya hp jadul yang terkadang pulsanya menunggu masa tenggang baru di beli. Mungkin bagi Bapak Bapaknya yang mampu untuk menyediakan semua itu tidak menjadi masalah. Bagaimana dengan kami pak, yang jangan kan untuk beli hp dan laptop, beli pulsa dan paketnya saja terkadang kami tak mampu. Apakah hal demikian Bapak juga pikirkan.

Kalau hanya sekedar memberi himbauan tanpa ada solusi atas kondisi ini, itu sama saja Bapak menyuruh kami menghindar dari mulut macan tapi menghadapkan kami pada mulut buaya.

Kami tidak menuntut banyak, tapi tolong kami beri solusi atas semua ini, kalau hanya sekadar himbauan tampa solusi, kami juga punya jalan sendiri, toh ujung dari semua bencana dan wabah ini adalah mati dan tanpa itu pun kematian itu pasti, sekarang, esok atau nanti.[ja]

banner 728x250