BANGKA BARAT | HARIANMEDIATOR.COM — Seorang bos tambang inkonvensional (TI) ilegal berinisial NC (31), diduga kuat berbisnis sampingan sebagai penjual narkotika terlarang jenis sabu. Warga Desa Sebagin, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) itu, diringkus tim gabungan buru sergap Polres Bangka Barat, Polsek Muntok (Babar) dan Polsek Simpang Rimba (Basel) pasca insiden pengancaman dan penembakan dan kepada dua konsumennya.
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Rais Muin seizin Kapolres Bangka Barat menjelaskan, pengancaman dan penembakan itu dilakukan NC saat berupaya menagih hutang pembelian sabu kepada AR (20) dan AN (18) di ponton TI apung tempat keduanya bekerja, di perairan Dusun Selindung, Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (5/8/2019) sekitar jam 10:00 WIB.
NC mengancam kedua korban —asal Selapan, Sumatera Selatan— menggunakan senjata tajam (Sajam) dan senjata api (Senpi) jenis pistol revolver rakitan.
Kronologisnya, lanjut Kasat, NC bersama adiknya, MW mendatangi AR dan AN menggunakan speedboat ke ponton TI apung. Saat bertemu AR, NC minta hutang pembelian sabu Rp 300 ribu segera dibayar, dibarengi menarik baju dan menjambak rambut AR. Dari ponton itu, AR bergegas menuju pantai mengambil uang yang diminta NC.
Kemudian NC mendatangi AN. Mengetahui maksud NC menagih hutang, AN pilih jurus langkah seribu, apalagi setelah melihat NC membawa pisau dan menembakkan pistolnya ke udara.
Letusan mesiu itu memacu tekad AN menceburkan diri ke laut dan berusaha berenang menuju pinggir pantai. Beruntung, AN berhasil diselamatkan pamannya, Amoi dan dibawa ke menggunakan speedboat ke pinggir pantai. Akibatnya, siku kiri AN luka terkena pinggiran ponton TI apung.
“Saat ini, tersangka NC sudah kita amankan berikut barang bukti Senpi-nya,” ungkap Kasat Reskrim, Selasa (6/8) malam.
Hingga berita ini dipublish, pihak kepolisian masih menyelidiki ikhwal kepemilikan Sajam, Senpi dan kasus terkait lainnya. Belum diketahui kabar tentang AR dan AN, sebab selain sebagai korban pengancaman NC, keduanya diduga juga sebagai pemakai sabu.[ian]
